Follow me for TWITTER @TuLIPBerhasil

Follow me for TWITTER @TuLIPBerhasil

Selasa, 03 Maret 2009

Prinsip ke-2 dari TOYOTA PRODUCTION SYSTEM

BAGIAN KEDUA: PROSES yang BENAR akan Memberikan HASIL yang BENAR
Prinsip 2: Ciptakan proses yang mengalir secara kontinu untuk mengangkat permasalahan kepermukaan

  • Design ulang proses kerja agar mengalir secara kontinu dan memberi nilai tambah yang tinggi. Usahakan untuk menghilangkan waktu kosong (idle) dalam setiap proses kerja atau menunggu seseorang untuk mengerjakannya
  • Ciptakan aliran untuk mengerakan material dan informasi dengan cepat serta mengaitkan proses dan orang agar menjadi satu kesatuan sehingga masalah dapat segera diangkat kepermukaan.
  • Buat proses mengalir menjadi kenyataan sebagai bagian budaya organisasi Anda. Ini adalah kunci untuk peningkatan berkesinambungan yang sebenar-benarnya dan untuk pengembangan karyawan.

“Bila ada masalah muncul dalam manufaktur one-piece-flow, seluruh jalur produksi akan berhenti. Dalam hal ini sangat buruk. Namun ketika produksi berhenti semua orang dipaksa segera memecahkan masalah. Sehingga para anggota tim harus berfikir dan dengan berfikir para anggota tim berkembang dan menjadi anggota tim dan orang yang lebih baik”
…Teruyuki Minoura, former President, Toyota Motor Manufacturing, North America


Sebagian besar proses bisnis terdiri dari % PEMBOROSAN dan 10% Pekerjaan BERNILAI TAMBAH. Mengejutkan? Atau mempertanyakan?
Pekerjaan yang bernilai tambah artinya suatu pekerjaan yang benar-benar dihargai dan dibayar oleh pelanggan. Bila pekerjaan tersebut tidak memberikan dampak nilai jual artinya adalah pemborosan, sebab pelanggan atau pembeli tidak mau tahu atau menghargai segala pemborosan yang dilakukan pemasok. Pelanggan tidak peduli akan forklift mondar-mandir terlalu banyak pergerakan atau kelebihan dalam print out kertas atau waktu tunggu change over. Pembeli inginkan: Kualitas, Harga dan Ketersediaan.


Pengertian yang sederhana tentang MURA + MURI + MUDA
Bila kita memindahkan 6,000 Kg XLPE (@ 1,000 Kg/Pallet) dengan forklift kapasitas 2,000 Kg maka:
MUDA adalah 6 Trips x 1,000 Kg ==> Pemborosan trasportatsi

MURA adalah 2 trips x angkut 2 pallets + 2 trips x angkut 1 pallets ==> Tidak konsisten dan pemborosan transportasi

MURI adalah 2 trips x angkut 3 pallets ==> Mengangkut berlebihan dan menyebabkan kerusakan forklift

Yang terbaik adalah ==> 3 trips x angkut 2 pallets aman dan produktif.

Reflexy:
Untuk mengantar ibu hamil memeriksakan kandungannya, rata-rata rumah sakit di Jakarta membutuhkan waktu 135 menit (Mulai dari telapak kaki menginjakan RS hingga telapak kaki terakhir meninggalkan pintu RS).
==> 15% adalah Value added yaitu Pemeriksaan dan pengambilan obat, 19% aktivitas yang sebenarnya bisa dihilangkan (Daftar, Pre-checking, Billing,...) dan 66% adalah Waste (berjalan, menunggu, mengantri...)

Pemoborosan tidak berarti bagi pelanggan. Mengapa terjadi pemborosan?
Jawabannya: PENGERTIAN. Pekerjaan atau aktivitas itu akan terus dan terus dilakukan meski merugikan dan merupakan pemborosan, hingga pada suatu saat, pekerja tersebut mengerti benar bahwa apa yang dilakukannya adalah PEMBOROSAN. Dan pemborosan tidak bernilai dan berarti bagi PELANGGAN. Pelanggan adalah sangat penting bagi seorang pekerja. Gaji yang diterimanya setiap akhir bulan, bukan dari pemilik perusahaan tetapi dari PELANGGAN. Penting ini untuk disampaikan kepada para pekerja! Sehingga Pekerja mengerti benar bahwa PEMBOROSAN bukan barang yang menarik untuk ditawarkan kepada pelanggan.

Apa hubungannya antara PEMBOROSAN dengan CONTINUES PROCESS FLOW?
Jawabannya: Hubungan keduannya sangat bermusuhan. Dua contoh dibawah akan menjelaskan, bagaimana alur proses tradisional yang dipenuhi pemborosan yang tidak kasat mata (tersembunyi).

Catatan pada Traditional mass flow production:
1) Pemborosan inventory
2) Waktu tunggu (waiting) menghambat laju flow
3) Dibutuhkan ruangan yang lebih luas dan inventasi yang lebih tinggi
4) Movement yang lebih
5) Transportasi yang lebih
6) Kemungkinan terjadinya defect/kerusakan produk lebih tinggi
7) Tanpa monitoring yang ketat maka kelebihan WIP dan Over produksi tidak terelakan

Keuntungan dalam penerapan One-Piece-Flow:

  1. Kualitas yang melekat. Setiap operator adalah pengawas kualitas ditempat kerjanya. Madiri dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dan hanya menyerahkan produk yang terbaik bagi lini berikutnya (sebagai pelanggannya).
  2. Menciptakan fleksibilitas yang sebenarnya. Pekerja memiliki multi-skill yang mumpuni dengan hasil kualitas kerja yang konsisten dan handal. Mampu merespon setiap masalah menjadi tantangan dan peluang menjadi sempurna. Alat kerja yang dirancang dengan mudah dirakit dan digunakan untuk multi produk dengan change change over cepat.
  3. Menciptakan produktivitas yang lebih tinggi. Setiap bagian diukur utilisasi alat dan utilisasi orang. Diukur pada setiap aktivitasnya, apakah aktivitas itu merupakan pekerjaan yang memberikan nilai tambah bagi pelanngan? Belajar dan berkembang bersama pemasok, untuk menjadikan setiap input sebagai sesuatu yang terukur dan variasi rendah. Semuanya distandarkan dan menjadi patokan secara jelas, transparan dan diketahui banyak orang (yang terkait).
  4. Meningkatnya semangat dan keselamatan kerja. Tempat kerja terisi oleh material dan alat kerja yang benar-benar diperlukan untuk kegiatan saat itu, selebihnya disingkirkan. Ruangan yang lapang akan mendorong bagi produktivitas, keleluasaan untuk melihat penyimpangan dan keselamatan kerja. Alat kerja yang dipajang dan ada ditempat kerja adalah alat dan material yang dipakai. Alat angkut dan gerakan pekerja leluasa, sehingga iklim bekerja dengan benar dan aman terjamin. Pekerja dengan mudah menemukan tugasnya. Waktu tunggu yang hampir tidak ada, memacu pekerja langsung bekerja. Tempat kerja yang bersih, tertata dan lapang membuat semangat memberikan produk yang berkualitas terjaga. Pekerja mudah mengenali tugas-tugas berikutnya, sebab semuanya mudah ditemukan pada didinding visual. Dan pengukuran yang terus memotivasi untuk menjadi terbaik dibagiannya.
  5. Mengurangi biaya persediaan. Material digerakan berdasar kecepatan penjualan. Inventory menjadi rendah. Semua digerakan dengan sistem KANBAN dan JUST IN TIME. Tempat penyimpanan yang diidentifkasikan dengan benar, bersih dan rapih membuat aktivitas pencarian semakin cepat. Proses stock-taking yang cepat. Barang tersimpan ditempatnya. Barang yang hilang atau habis diketahui dengan mudah. Tidak ada hamparan inventory di lini proses atau tumpukan slow moving yang mengarah menjadi dead stock, sebab semuanya ada identitasnya dan penyimpangan selalu ditindaklanjuti dengan segera.

1 komentar: