Prinsip 4: Meratakan Beban Kerja (Heijunka), Bekerja seperti kura-kura dan tidak seperti kelinci
“Kami lebih suka lambat dan mantap seperti kura-kura daripada cepat dan tersentak seperti kelinci. Kura-kura lamban tapi konsisten mengakibatkan lebih sedikit pemborosan dibanding kelinci yang cepat namun cepat pula berhenti dan menunggu. Prinsipnya adalah RIGHT at THE FIRST TIME.” (Ohno, 1988)
From TOYOTA Way |
- Menghilangkan Pemborosan hanya merupakan sepertiga dari persamaan untuk membuat ‘LEAN Manufacturing’ berhasil. Menghilangkan kelebihan beban dari orang dan peralatan dan menghilangkan ketidakrataan dalam jadwal produksi juga sama pentingnya, tetapi hal ini bisanya tidak dipahami oleh perusahaan-perusahaan yang berusaha mengimplementasikan prinsip-prinsip “LEAN Manufacturing”
- Bekerja untuk meratakan beban kerja dari semua proses manufacturing dan jasa sebagai cara alternatif dari pendekatan berhenti/jalan dalam mengerjakan proyek dalam batch yang umumnya masih terjadi di sebagian besar perusahaan.
Secara umum, ketika Anda berusaha menerapkan TPS, hal pertama yang harus Anda lakukan adalah meratakan produksi. Dan hal tersebut terutama merupakan tanggung jawab orang-orang pengendalian produksi atau manajemen produksi. Meratakan jadwal produksi mungkin memerlukan pengiriman lebih awal atau menunda pengiriman dan Anda mungkin harus meminta beberapa pelanggan untuk menunggu selama periode waktu pendek. Setelah tingkat produksi kurang lebih sama atau konstan selama satu bulan, Anda dapat menerapkan sistem tarik dan menyeimbangkan jalur perakitan. Namun jika tingkat produksi – output – bervariasi dari hari ke hari, tidak ada gunanya berusaha menerapkan sistem yang ini karena Anda tidak akan dapat menyetandarisasi pekerjaan dalam situasi seperti itu. [ Fujio Cho, Presiden Direktur, Toyota Motor Corporation] From TPS
Untuk memproduksi sebuah mobil membutuhkan waktu 25 jam. Bandingkan dengan waktu untuk mengirimkan mobil itu ke pelanggan dan menjadikannya ‘Cash’, memerlukan waktu lebih dari 40 hari?!?! Inikah LEAN?
LEAN = Ringkas, Singkat, Cepat, hilangnya hambatan dan pemborosan; sehingga bila mungkin begitu material dinyatakan input atau diterima, secepat itu pulalah output terjadi (dan telah menjadi bagian dari ‘Cash’ perusahaan). Di TOYOTA itu mungkin terjadi.
Kembali pada bahasan HEIJUNKA. Heijunka adalah meratakan produksi baik dari segi volume maupun bauran (mix) produk. Memproduksi tidak berdasarkan urutan actual dari pemesanan pelanggan, yang naik dan turun secara tajam, tetapi mengambil jumlah total pesanan dalam satu periode dan meratakannya sehingga dibuat dalam jumlah dan bauran setiap hari. Pendekatan TPS sejak semula adalah untuk mempertahankan ukuran batch yang kecil dan membuat apa yang diinginkan oleh pelanggan (eksternal maupun internal).
Pada aktivitas produksi, Persediaan diisi ulang dengan mengunakan system KANBAN. Aliran informasi dimulai dengan pesanan pelanggan dan berjalan mundur disepanjang lini produksi (operasi). Kartu disimpan di tempat tertentu dan dikirim ke sel produksi. Kartu-kartu ini menginstruksikan pad sel produksi, apa yang harus dibuat dan menentukan kecepatan kerja dari sel tersebut. Ketika sel mengunakan material (parts), sebuah KANBAN dikirimkan kembali ke sel produksi sebelumnya meminta untuk membuatnya lagi. Sistim tarik ini telah diciptakan sepanjang proses sampai dengan ke Pemasok.
Membawa serta pihak pemasok untuk memberi dukungan bagi Just in time serta menemukan titik temu bagi kedua kepentingan adalah solusi penting bagi terciptanya system produksi one-piece-flow dengan beban rata.
Setiap proses dibuat menjadi aliran tidak terputus, setiap bagian diperusahaan mendukungnya. Heijunka akan melibas segala pemborosan dengan melakukan pembauran (mix produk) baik jumlah maupun volume, yang terpenting adalah bekerja sesuai dengan permintaan pasar berdasar pada kemampuan pekerja, kapasitas mesin dan kemampuan pemasok. Ini akan menjadikan tempat kerja yang harmoni dan produktif. Kelihatannya mudah, tetapi tidak, Heijunka memerlukan kerja keras dan disiplin.
From TPS |
Dengan study-time untuk menganalisa change-over, setup time dan cycle time serta membakukan procedure kerja, akan didapat satuan waktu yang ideal dan logis untuk membalance (meratakan) beban alur proses dengan baik.
Wihhh mantaf... keren nich blog mas tukeran link ya.. http://mociloversbutik.blogspot.com/
BalasHapusbagus nich mas buat ngebantu saya buat artikel, oh ya saya mau ngelink pada tulisan saya, ijin boleh... trims..
Oke mas Sudah saya tambahkan ke link blog saya... ditunggu ya link baliknya...
BalasHapus